Langsung ke konten utama

Obat HIV dan AIDS

Obat  HIV dan AIDS  

Seperti yang kita ketahui hingga kini belum ada obat yang bisa sembuhkan penyakit hiv dan aids namun baru ditemukan pencegahanya/penghambat pertumbuhanya, berikut beberapa tanaman herbal yang dipercaya dapat menghambat/mengobati virus HIV dan AIDS

1. Bunga Geranium
Bunga Geraniumadalah salah satu jenis bunga yang berbentuk kecil dan biasanya tumbuh bergerombol. Bunga ini memiliki warna ungu, biru, pink, atau putih. Selama ini bunga geranium diketahui sebagai tanaman yang bisa mencegah gigitan nyamuk. Peneliti mengungkap bahwa ekstrak bunga geranium berpotensi untuk menjadi obat baru untuk mencegah virus HIV-1. Penelitian yang dilakukan di German research Centre for Environmental Health, Munich juga menemukan bahwa ekstrak geranium bisa mencegah virus untuk melakukan replikasi jenis baru dari HIV-1 dan melindungi sel kekebalan tubuh serta sel darah dari infeksi virus HIV tersebut.

Para peneliti tersebut juga menemukan jika bungaGeranium mampu melindungi sel darah dan sistem imunitas tubuh dari infeksi virus, dengan kata lain,Geranium mampu mencegah penyebaran HIV. Peneliti telah melakukan beberapa percobaan klinis untuk mengetahui apakah efek bunga geranium aman untuk dikonsumsi manusia. Di jerman, peneliti juga telah melegalkan penggunaan ekstrak ini sebagai obat herbal untuk mencegah HIV. Ekstrak geranium cukup menjanjikan untuk digunakan sebagai obat melawan HIV-1. Selain itu, geranium juga bisa didapatkan dan disimpan dengan mudah. Ekstrak dari bunga Geranium ini memiliki cara kerja yang berbeda dari semua obat-obat anti HIV-1 yang telah digunakan dalam uji klinis. Hal ini menjadikan bunga Geranium sangat penting digunakan dalam pengobatan anti HIV sebagai suplemen. Selain itu penggunaan ektrak geranium dalam pengobatan anti HIV sangat menjanjikan karena hanya membutuhkan sumber daya sedikit, mudah dikembangkan dan tidak membutuhkan proses pendinginan. Berdasarkan data WHO, lebih dari 35 juta orang di dunia terkena virus HIV, kebanyakan adalah HIV-1. Jika tak segera dirawat HIV bisa menyebabkan penyakit AIDS yang sangat membahayakan dan bisa menghilangkan nyawa. Penemuan ini bisa menjadi salah satu sinar terang untuk pengembangan obat HIV/AIDS di masa depan.(pilihdokter.com

2. Teh Hijau.
Dua pengajar Universitas Airlangga, Prof Dr Djoko Purwanto Apt MSi dan Dr Retno Pudji Rahayu, drg, MKes, bekerja sama meneliti teh hijau. Bedanya, sementara Djoko meneliti efek teh hijau pada pencegahan dan pengobatan kanker, Retno meneliti dampaknya pada pengobatan AIDS/HIV. Pada literatur di dunia penelitian, selain anti kanker, EGCG juga memiliki kemampuan antifungi dan antivirus.

Retno menjelaskan, di dalam HIV terdapat beberapa komponen reseptor glikoprotein (GP). "Nah saya baru mencoba penelitian terhadap GP 120 dan GP 41 yang ada pada permukaan membran virus (envelope)," katanya pekan lalu. Teh, kata Retno, diekstraksi menjadi dua bentuk. Pertama, hanya diambil EGCG-nya. Sedangkan kedua, tetap dalam bentuk ekstrak. Hasil ekstraksi ini lalu diujicobakan pada kultur HIV. Hasilnya, ekstrak teh hijau mampu menghilangkan virus yang terdapat dalam kultur, sehingga sel virusnya tidak bisa masuk. "Berarti dia bisa menghambat ikatan protein atau, singkatnya, menghilangkan HIV ini," katanya.

Selain menguji coba ekstrak teh dengan kultur HIV, ia juga menguji cobanya pada sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (CD4). Hasilnya pun serupa. Ekstrak teh ini mampu mempengaruhi komponen-komponen dalam virus. Golongan katekin (EGCG), kata Retno, mudah bereaksi dengan protein. "Karena GP 120 diikat, virusnya enggak bisa masuk," ucapnya.

Karena virus memiliki banyak komponen, dia mengaku memiliki banyak pekerjaan rumah agar hasil penelitiannya optimal. "Kami akan coba ke komponen virus selain GP 120 dan GP 41. Saya ingin meneruskan ini ke komponen yang lain dalam teh hijau, yaitu theaflavin." TEMPO.CO, Jakarta 

Komentar